Some of interesting myths I found in that book (masih banyak yang lain sih, tapi ya gimana)....
‘No double
dipping, you’ll spread germ’ : TRUE
Klasik sih ini,
pasti sudah banyak yang dingatkan nggak boleh double-dipping ketka makan
sesuatu dan nyolek makanan tersebut ke saos/bumbunya. Kalau gw sih diingatkan
akan hal ini bukan masalah kuman yang nyebar, tapi ke masalah kesopanan,’Ya
masa’ makanan udah kamu makan dicolek lagi? Itu nyisain orang lain namaya.’ Bbbzzzttt....
Ternyata pernah
dilakukan penelitiannya oleh profesor dari Clemson University. Dia ngasih
sekelompok orang crakcer beserta cocolannya dengan instruksi double-dipping. Dia
sih memprediksi kalaupun ada kuman tambahan yang masuk ke cocolannya, paling
juga sedikit dan nggak signifikan, ternyata perkara double-dipping itu
mendatangkan sepuluh ribu kuman baru ke dalam si cocolan, asik kan...hahahahahaha.
Jadi kalau mau double-dipping, meding ambil piring sendiri dan bikin cocolan
buat diri sendiri, ya paling enggak kan nggak sharing kuman. Kuman dari mulut
sendiri dimakan sendiri, azeg kan?
‘Stop opening the
door and peeking in the oven! All heat goes out!’ : FALSE
Ini juga
kehidupan sehari-hari banget deh,’Nggak usah ditengak-tengok kueanya, panase keluar kabeh.’ Ya bisa sih intip oven dari jendelanya,
tapi akuh nggak puas kalau nggak buka langsung. Ternyata nggak gitu juga sih
karena pada saat pintu oven dibuka memang ada penurunan temperatur, tapi begitu
ditutup, dalam waktu singkat, temperatur akan kembali naik. Hal ini disebabkan
oleh panas dalam oven yang dihasilkan dari radiasi dinding oven. Ketika oven
dibuka, udara dalam oven memang menjadi lebih dingin, tapi hal ini nggak terjadi
pada dinding oven yang menympan banyak panasa dan sanggup untuk mengembalikan
temptatur dalam oven secara cepat.
‘Sugar rots your
teeth!’: FALSE
‘Jangan makanin
permen nanti giginya rusak!!!’ ternyata pernyataan ini kurang pas, kenapa? Gini lho,
sayentifikli *tsaelahhh*, gula nggak bisa bikin gigi rusak. Jadi, yang sebenarnya
terjadi adalah banyaknya bakteri di dalam mulut yang bisa mengubah karbohidrat –gula
salah satunya- menjadi berbagai by-product, salah satunya adalah asam. Nah,
asam inilah yang kemudian bikin gigi rusak. Jadi masalah bukan ada di gula,
tapi applicable juga buat makanan lainnya. Poinnya bukan apa yang dimakan, tapi
berapa lama makanan tersebut tinggal di gigi kita sampai akhirnya kita
bersihkan.
‘No soda! The
sugar always makes you hyper!’: FALSE
Pengetahuan
ter-Nanny 911. Yakeleuz, gw kan hobi nonton Nanny 911, sampe apal aturan time
out, bicara dengan tinggi sejajar sama bocah, sampai nasehat jangan kasih
makanan bergula nanti anak terlalu aktif. Mitos akan sugar-high ini dimulai
sekitar 1970s, dimana ahli alergi dari California merekomendasikan treatment
untuk anak dengan hyperactivity dengan cara menghindari artifical colors dan
sweeteners. Ahli ini nggak spesifik menyebutkan pelarangan pemberian gula buat
anak-anak.
One experiment
showed that parents classify their kids behavior as hyper when told the kids
had just gotten buzzed on sugar, in fact those kids were drink a sugar free beverage.
‘Don’t feed the
dogs chocolate!’ : TRUE
Gw baru tauk
anjing ga boleh dikasi coklat. Yaiyalah, secara ga punya piaraan, apalagi piara
anjing, paling juga piara tuyul. Ternyata penyebabnya ada di senyawa bernama
theobromine yang mana sulit dimetabolisme oleh binatang. Anjing butuh waktu
tujuh belas jam untuk memetabolisme setengah dosis theobromine. Makanya kasus keracunan pada anjing (dan kadang hewan piaraan lainnya) seringnya disebabkan
oleh coklat. Ya kalo punya coklat sik kasi gw aja :))).
Kalo soal anjing,
bukan cuma coklat yang harus dihindari, tapi juga permen dengan xylitol,
anggur, ataupun kismis. Mau bikin anjing sempoyongan bak mabok minuman? Kasih aja
kacang macadamia *but, no. Just don’t :)))*
‘It’s okay, even
Einstein flunked Math!: FALSE
Nah ini mitos
yang beretebaran di mana-mana, menyebutkan bahwa Einstein itu emang super
pinter, tapi di masa kecilnya dia gagal matematika. Kalimat buat menyemangati
anak-anak yang kurang kece di matematika, bahwa mereka akan jadi late-bloomers
bak Einstein. Baiknya, ambil contoh lain yang lebih baik atau lebih masuk akal.
Poinnya adalah,ketika
anak nggak jago matematka, mungkin memang kekuatannya bukan disitu. Kecakapan
akan matematika tuh emang bawaan orok, sebagian naturally talented dan ada yang
enggak. Daripada bilang kalau Einstein kecil pun gagal di matematik, mending
cari strong point si anak.
‘If you shave
there, i’ll just grow in thicker!’: FALSE
‘Jangan dicukur
keleuz, dicabut aja, nanti tumbuhnya jadi lebat.’
Lagu lama.
Mitos ini sudah disangkal
sejak 1923 di mana eksperimen dilakukan dengan meminta para perempuan melakukan
shaving dengan interval berbeda selama delapan bulan. Hasilnya menunjukkan
bahwa rambut yang tumbuh nggak mengalami peningkatan diameter atau penebalan
warna sebelum dan sesudah shaving.
Kenapa mitosnya
masih ada aja sampai sekarang? Karena ada perbedaan tekstur dari rambut yang
tumbuh sebelum dan sesudah shaving. Gini deh, kalau rambrnya dicabut,
pertumbuhan rambut akan dimulai dari ujung rambutnya yang memang cenderung
lebih halus teksturnya, sedangkan saat dicukur, rambut tumbuh dari bagian
tengahnya yang teksturnya beda dari bagian ujung rambut. Gitu aja sih.
‘You can’t use
tampons. You are virgin!’: FALSE.
Ini juga lagu
lama. Tapi ya gimana ya kita hidupnya di Indonesia di mana prahara bisa terjadi
cuma karena masalah berdarah atau nggak di malam pertama. Makanya cowok-cowok,
jangan cuma isi perut yang digedein, isi kepala juga *rese* *nyebelin* :))) . Etapi tampon kan emang nggak umum sik
di sini, ada pun pasti mahils.
Mungkin kebanyakan
membayangkan bahwa himen itu bak lapisan/dinding yang nggak bisa ditembus,
padahal, ya membran yang fleksibilitasnya berbeda di tiap orang. Kalau hymen
kalian emang lumayan fleksibel, event s3x intercourse won’t break it, mungkin
pas melahirkan baru sobek. Atau sebaliknya, kurang fleksibel sehingga aktivitas
fisik semcem nyepeda atau olahraga udah bisa bikin sobek. Kalau sobek enggaknya
dipake sebagai virginity indicator, let’s say those lil girls in NL who mostly
bike everywhere and some of them may break their hymen are not virgin anymore? D’oh....
***
Sebenernya ya
masih banyak mitos-mitos lain yang dibahas, tapi penjelasan tentang berbagai
mitos pasti ada jawabannya di internet. Jadi setiap bingung, the answer is only
a click away. Iya nggak sihhhh...
No comments:
Post a Comment