13 July 2018

Lima Jam di Ibukota Finlandia

Ahelah Ning, bilang aja mampir ke Helsinki, hih!! 

Ya kan judul kudu menarik dan beriman

Seminggu yang lalu gw main ke Belanda dan sengaja ambil pesawat agak sore supaya sepagian bisa muter-muter dulu di Helsinki, makleum pas pertama mendarat di mari belum sempet muter-muter. Kalau sekiranya ada warganet yang sedang mencari inspirasi tempat terstandar bertema sightseeing dengan budget (hampir) nol yang bisa dikunjungi di Helsinki, boleh lah lanjut baca, tapi kalau pengen main ke tempat non-mainstream di Helsinki, yudadababay ga usah lanjut baca. Kenapa juga musti gw jelasin hal beginian? Biasa nama pun warganet, sering banyak maunya. Kapan tuh ada yang sharing tempat-tempat makan di Kota X, terus ada yang protes karena yang tempat yang dishare adalah tempat-tempat standar yang googleable, yaelah mba, kalo ngga puas ya tinggalin aja threadnya, ga usah pake quote tweet juga biar sejagad followers ente bisa liat, pret.

Berhubung gw tinggal jauh dari Helsinki (kurang lebih 4 jam via kereta), mau nggak mau gw harus ambil kereta pagi yaitu 4.55. Gw ngesot dari rumah menuju stasiun sekitar 4.20. Berhubung musim panas, jam segitu udah terang kek 6.41 pagi waktu Bandung. Provider perkeretaan di mari namanya VR yang mana tiketnya harus dibeli jauh-jauh hari kalau lu udah yakin akan jam keberangkatan elu. Misalnya ya, gw beli tiket sebulan sebelum keberangkatan, harga tiketnya €22, sedangkan kalau beli dadakan bisa sampai €50-an euro. Makasih ya negara mahal, #SobatKizmin mau ngepet dulu!!! Lain halnya dengan di Belanda, lo beli tiket ya sebelum naik ke dalam kereta (kecuali lo pake tiket spesial seperti dagkaart). Bedanya lagi, di mari lo pasti dapat tempat duduk, sedangkan di Landa, masuk-masuk aja deh kalau masih muat.

Anyway, gw sampai di helsinki sebelum pukul 09.00 dan turun di helsinki central station. Malam sebelumnya gw udah download aplikasi HSL. HSL ini adalah Helsinki Regional Transport Authority, pemerintah daerah Helsinki yang ngurusin publik transport di Helsinki dan daerah sekitarnya (i.e. Espoo, Kerava, etc). Berhubung Wilayah Nordik pada khususnya dan juga beberapa wilayah Eropa Barat pada umumnya semakin mendekati cashless society, aplikasi dan sistem pembayaran dengan kartu semakin menjamur (yang mana kurang turis friendly deh jadinya, kan nggak semua turis punya kartu dan kebanyakan turis tuker duit cash negara yang bersangkutan). Gongnya, ketika lo beli tiket ketengan per sekali jalan, harga termurah akan didapat ketika elo beli via aplikasi.

Pengecualian tiket 12 jam Suomenlinna yaaa, lain sendiri kategorinya.
Selain #SobatKizmin memang mengutamakan prinsip ekonomi, alasan lain memilih beli tiket via mobile app karena opsi ini anti panik. Maksudnya gimana? Ibaratnya gw mau beli tiket dari mesin, pertama kali beli kan biasanya bingung planga-plongo berusaha cari tahu mana yang musti dipencet. Dalam keadaan begini, kalau tiba-tiba ada yang ngantri di belakang gw, bisa-bisa gw malah tambah bingung mengoperasikan mesin. Lha wong kalau belum kelar masukin belanjaan setelah bayar di kasir lalu ada orang di belakang mulai bayar belanjaan dan butuh space gw langsung rusuh menuju panik.

Kesan pertama mengenai Helsinki? Terpampang nyata deh kalau tempat ini memang ibukota. Pace-nya lebih cepat, kerasa banget kotanya lebih sibuk, orang rame di mana-mana termasuk mereka para penduduk atau pun turis. Cara berpakainnya lebih kece daripada tempat gw tinggal :)). Region gw kan energi region, isinya perusahaan yang berhubungan dengan energi, ibaratnya liat laki pake kemeja dan celana di daerah gw dan di Helsinki, kesannya tetep aja beda. Kalau di sini sekadar rapi kemeja dan celana, kalau di Helsinki cuttingnya lain, tu baju jatuhnya cakep aja di bodi pemaikainya, tsaaahhh. Hal yang nggak gw sangka adalah gw tidak merasa terintimidasi oleh Helsinki. Gw ini kan punya problem mudah terintimidasi oleh kota besar, nervos duluan dan merasa out of place aja gitu, tapi di Helsinki rasanya nggak gitu-gitu amat. Meski demikian, gw nggak begitu tertarik untuk tinggal di sana, yabes mahal banget gila #TerSobatKizmin.

Mak, pembukaan panjang amat yak, belum ngebahas tempat yang dikunjungi satu pun. Gw lanjut di postingan berikutnya aja ya. Kalau kepanjangan pusing juga yang nulis, apalagi yang baca *alasan doang biar postingan jadi banyak karena udah semakin jarang nulis*.

2 comments:

  1. ditunggu postingan selanjutnya.. #akoh.penasaran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Postingan selanjutya udah tayang, tapi banyak gambar, daripada kuota kepake, mending buka pas ada wifi gratisan aja *nasihat sobat kizmin*

      Delete