18 May 2018

Huru-hara Puasa di Utara

Selamat Ramadan untuk kita semua!!!

Pas pertama sampai di haribaan negara sauna, hal pertama gw cek adalah lokasi toko barang bekas di sekitar tempat tinggal jadwal solat di bulan Ramadan *gw anaknya emang visioner* begitu liat jadwalnya gw hanya bisa...


Gw rasa viktoria sikrit model pun kalau lagi diet nggak akan gini-gini amat. Waktu itu gw cuma mikir, 'Liat nanti lah, coba dulu, kalau nggak kuat batalin.' Sambil gugel sana-sini mengenai puasa di Nordik. Lalu ketemulah gw dengan berbagai versi selain puasa mengikuti pergerakan matahari. Bahasannya mengenai gimana menjalankan puasa di wilayah Nordik, di sana dikatakan bahwa jamaah bisa mengikuti jadwal solat Arab, mengikuti wilayah terdekat di mana siang dan malam bisa dibedakan, atau mengikuti home country di mana dia berasal.

Sejujurnya dulu gw pernah ngetawain orang yang tinggalnya di mana, tapi puasanya ngikutin jadwal Arab, tapi kan emang yang namanya manusia akhirnya kena batunya sendiri. Semua yang pernah dikata-katain ujung-ujungnya balik ke diri sendiri. Dulu pernah ngetwaian, sekarang jadi salah satu alternatif pertimbangan.

Akhirnya gw gimana?

Hari pertama gw ikut pergerakan matahari. Sejatinya lapar dan haus bukan isu utama, karena sepanas-panasnya Nordik masih lebih panas neraka jahanam ya nggak panas-panas amat juga, lagipula gw menghabiskan waktu di dalam ruangan, bukan ngaduk semen atau panas-panasan ngejar layangan putus. Hal yang nggak gw suka adalah jam tidur yang nggak karu-karuan dan jendela makan yang sempit banget. Imsak jam 2.40 dan buka jam 22.36. Gw sama sekali nggak makan berat (pemirsa jangan-jangan nggak percaya gw nggak makan berat, beneran gw cuma makan jeruk, alpukat segede upil, dan keju seiris) tapi pas masuk sahur hari berikutnya masih terlalu kenyang dan nggak bisa makan apa-apa, mungkin karena gw kebanyakan minum, tapi ya gimana minum kan penting, lebih penting daripada minum-minum. Padahal niat awal sahur pun cuma makan overnight oats, tetep ga kemakan, walhasil makan kraker dua biji dan minum banyak. Karena minum tetap prioritas utama. Setelah itu mau tidur pun susah dan bangun tidurnya pun cranky. Hvft ya.

Masuk hari kedua, eh gw dapet, ga puasa lah. Tapi gw kedepannya mungkin gw bakal pake metode Turki, tetap lebih panjang daripada puasa di negara tropis *yaiyalah*, tapi menurut gw lebih decent karena 'cuma' 18 jam. Di sana pun ada penjelasan mengenai hitung-hitungan tersebut.

"Nggak takut ternyata 'sekte' yang lo ikutin itu salah Ning?" 

Lha, ya tinggal gw balikin, "Gimana ceritanya lo tau kalau 'sekte' yang lo ikutin itu yang bener?" Bukannya kita sama-sama awam yang ngikutin kata ulama? Islam diturunkan di Arab, pas perintah puasa atau solat turun ada hitung-hitungan buat mereka yang tinggal di Nordik nggak? 


Atau tarohlah Oulu, kota yang lokasinya di utara Finland, mau liat jadwal puasa bulan Juninya kayak apa?



Cek cenah agama seharusnya tidak memberatkan, yengga? Menurut gw sendiri, yang penting sih konsisten, ibarat gw ikut metode Turki, pada saat winter gw akan puasa lebih lama dibanding mereka yang ikut pergerakan matahri, fair kan? Lagi pula kalau ikut pergerakan matahari, pas winter puasa dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang, pengendalian dirinya kok rasanya kurang *halahhh* Ditambah jarak waktu solat dari zuhur ke ashar cuma dua puluh menit. Dua puluh menit doang mah sama orang yang boker juga masih kalah lama. Concern lain, kalau ngikuti jadwal puasa di atas, terus mau nganu kapan waktunya?!?!?! Ya gw tau sepuluh menit juga bisa, tapi kan...tapi kannnn...tapiiiiiii....

Kakak gw bilang kalau gw nggak ngikut puasa pergerakan matahari, nanti dicengcengin sama mereka yang ikut pergerakan matahari. Duile, sejak kapan gw peduli sama hal kayak gitu dan di atas segalanya, jam tidur, pencernaan, dan kesehatan gw lebih penting.  

Dan yang lebih penting, hal kayak gini nggak seharusnya juga bikin rusuh, setiap metode yang dipilih ada reasoningnya dan didukung oleh ulama, yang penting konsisten, yengga? Ibarat gw keluar dari Nordik, sepertinya gw akan kembali ke metode pergerakan matahari. Ya asal keluar dari Nordiknya bukan karena pindah ke Alaska :))).  

1 comment: