19 April 2017

Jake Gyllenhaal My Laffff - Favorite Movies so Far

Long weekend kemarin judulnya mabok Gyllenhaal.

Gw ga pernah sadar keberadaan Jake Gyllenhaal sebagai aktor sampai sekitar tahun 2011 atau 2012 *wajar ya, gw baru tau siapa itu Paul Walker waktu doi kecelakaan dan meninggal...ppffffttt*. Pada saat itu, salah seorang temen gw punya spesialisasi mengamati gosip artis luar negeri, sedangkan spesialisasi gw baca detikhot, hyuk!! Nah, pada suatu waktu saat kami sedang bergosip, sampailah pada obrolan yang membuat dia nyeletuk, 'Enak banget Taylor Swift pernah sama Jake Gyllenhaal.' Tanggapan gw? 'Heh, sapose itu? John Mayer lah juaranya.'

Baru beberapa waktu silam gw kebetulan lihat dese main water war di Jimmy Fallon. Tanggapan gw? Ganteng ya bok, mau diajak basah-basahan pulak *eh*. Tapi pada saat itu gw pikir dia hanyalah some of Hollywood pretty face. Ya ganteng doang tapi nggak jelas *dirajam fans garis keras Gyllenhaal*. Setelah itu gw nonton Graham Norton dia sedang promo film End of Watch dan obrolan pertama antara Norton dan Gyllenhaal adalah tentang Gyllenhaal's healthy beard *penting abis* yang ternyata dia tumbuhin untuk kepentingan play. Reaksi gw saat itu, 'Hapah? dia main play? Oke dong dia bukan ganteng doang!!!' 

Dari situ gw mulai nonton film-filmnya dia dan sebagian merupakan drama/thriller/mystery/dark movie. Kusuka. Padahal sih film-filmnya kampret dan gw ga ngerti, maka ujung-ujungnya....



Setelah nontonin sebagian film-film dia yang mumpuni, reaksi utama gw adalah, 'Melanie Laurent ini apeu banget sih, di Enemy nganu beradu peran sama Jake Gyllenhaal di Beginners sama Ewan McGregor. Bikin album pulak. Life is unfair.' 

Meskipun gw belum nonton semua filmnya Jake Gyllenhaal, gw tetep keukeuh ngelist film favorit gw dari Gyllenhaal sejauh ini.

Film ini dibikin dengan style documentary di mana film ini mempertontonkan footage dari apa-apa yang terjadi ketika polisi berpatroli dan bertugas. Gw awalnya nggak tertarik karena kayaknya banyak ya dokumentari soal polisi yang bertugas, udalah cukup nontonin itu aja kalau pengen tahu kerjaan polisi. Ternyata gw salah, gw suka sama film ini karena bukan cuma mengisahkan polisi yang berpatroli dan menjalanakna tugasnya, tapi juga persahabatan dua orang polisi (Jake Gyllenhaal dan Michael Peña). Ketika mereka di belakang dashboard dan berpatroli, obrolan mereka ya tipikal dua obrolan cowok, kampret dan nggak penting, tapi begitu ada panggilan, mereka langsung tune dan it also shows how these two fellas really really watch each other's back *gw sedih karena inget endingnya*

Mz, leh kenalan ngga?
Pic from here
Dalam mempersiapkan film ini, selain latihan fisik *hyuk*, para aktor pun ikut patroli malam selama beberapa bulan bersama LAPD dan pertanyaan paling kampret datang dari Graham Norton, 'Pernah nggak ketika ikut patroli, sampai di lokasi kejadian lalu si pelapor berkata ,"My husband just beat me, oh wait!!! Jake Gyllenhaal!! (lalu si pelapor berkata pada suaminya) Ok, this time I'm leaving you!" Hahahaha...'

Teleque nih Graham Norton.  

Kesukaan banget ini. Mystery-crime-drama-thriller, berdasarkan kisah nyata dan sutradaranya David Fincher. Di sini Gyllenhaal berperan jadi kartunis yang terobsesi dengan kasus pembunuhan berantai. Di mana si pembunuh ini mengirimkan surat ke beberapa media cetak *yakali jaman dulu ada media dijital*. Kadang si pembunuh ngasih tahu detail perbuatan dia, kadang dia ngasih ancaman, dia pun mengirimkan teka-teki yang harus dipecahakan untuk mengetahui lebih lanjut hal yang berkenaan tentang dirinya. Gw suka banget dia di sini, peran dia sebagai kartunis bikin dia biasa banget dan nggak glamor sama sekali, ke mana-mana pake kemeja *apeu*. Saking terobsesinya sama kasus ini, dia melakukan investigasi sendiri dengan bukti yang dikirimkan ke media tempat dia bekerja bahkan sampai ngejar ke file storage-nya kepolisian. Saking terobsesinya, segala hal banyak yang terkorbankan termasuk pernikahannya. Lawan main dia di sini diantaranya Mark Ruffalo dan Robert Downey Jr.

Mz, liatin apa sih Mz??? Aku di sini Mz, di sini!!!
Pic from here.
Berbekal bukti dan analisa yang dia buat, akhirnya dia menulis buku tentang peristiwa pembunuhan berantai ini dan buku ini yang menjadi salah satu acuan dalam pembuatan film ini.

Ini juga kesukaan!!! *semua aja kesukaan, cih!!* Masih tipikal mystery-crime-drama-thriller yang disutradarai Denis Villeneuve, di mana Gyllenhaal berperan sebagai detektif yang berusaha memecahkan kasus penculikan anak. Salah satu orang tua yang anaknya menjadi korban penculikan di sini adalah Hugh Jackman. Di film ini gw emosi berat sama Hugh Jackman, seorang bapak yang anaknya hilang dan memiliki teori sendiri mengenai siapa penculik anaknya. Jackman pun 'menculik' tersangka penculik anaknya dan berusaha dengan caranya sendiri untuk membuat si penculik mengakui perbuatannya dan menunjukkan di mana dia menyembunyikan anaknya. 

Film ini nggak susah untuk diikuti dan endingnya pun jelas. Meski endingnya jelas, tapi penonton akan tetap dibuat emosi karena, 'Ya ampun ini endingnya??? Padahal itu dikit lagi nyet!!!'

Pic from here
Zodiac dan Prisoners ini sepaket menurut gw, kalau suka Zodiac tontonlah Prisoners, begitu pula sebaliknya.

Masih dari Denis Villeneuve, tapi yang satu ini kampret. Jalan cerita dan ending bikin gw, 'Ya Allah Tuhan YME, ini apose sih??' 

Di Enemy, Gyllenhaal memerankan dua tokoh, yaitu seorang profesor dan aktor. Pada suatu hari, seorang kolega di tempat dia mengajar menyinggung mengenai sebuah film, saat Gyllenhaal-profesor menonton film tersebut, dia menemukan salah seorang aktor yang benar-benar terlihat sama dengan dirinya. Mulailah banyak plot twist yang bikin puyeng pala berbi antara Gyllenhaal-profesor dan Gyllenhaal-aktor. Sepanjang fim gw terus berteori tentang apa sebenarnya yang terjadi meski ujung-ujungnya googling mengenai penjelasan film ini.

Pic from here
Kesel sih nonton film ini, apalagi kalau otak tebiasa mencerna komedi-romantis sejenis Love Actually atau Notting Hill yang nggak perlu mikir.  

Gyllenhaal memerankan seorang yang nggak punya pekerjaan dan karena sebuah kebetulan dia memulai karir sebagai jurnalis kriminal. Dia mendokumentasikan peristiwa kriminal dan berusaha menjual secara eksklusif pada stasiun TV. Segala cara dilhalalkan supaya berita yang didapat bisa terlihat jelas (secara visual) dan seekslusif mungkin.

Kurus abis demi peran.
Pic from here.
Banyak banget yang mengaggap bahwa sejauh ini Nightcrawler adalah film terbaik dari Gyllenhaal. Tetep gw mah nontonnya emosi. Emosinya bukan karena jalan cerita yang bikin gw nggak paham tapi emang jalan cerita filmnya bikin emosi, bawaannya, 'Astaga, lo ngapain sih??? Udah oyyy, cukup!!!'

Ini juga kampret, meski nggak sekampret Enemy. Ada cerita di dalam cerita. Ada cerita di masa kini dan masa lalu, kesel nggak you? #rhyme 

pic from here
Amy Adams adalah seorang pemilik galeri yang mendapat novel kiriman mantan suaminya (Gyllenhaal). Ketika Amy mulai membaca novel tersebut, visualisasi Amy terhadap apa yang dia baca ditunjukkan dalam film tersebut (ada cerita dalam cerita), Amy merasa bahwa novel tersebut adalah manifestasi dari perasaan Gyllenhaal terhadap apa yang terjadi dalam hubungan mereka. Hal ini membuat Amy flaschback ke masa lalu, awal mula hubungan dia dengan Gyllenhaal (ada cerita masa kini dan masa lalu). Baik cerita dalam kehidupan yang nyata maupun cerita dalam novel, sama-sama dark dan kampret, belum lagi peran Aaron Taylor-Johnson dalam cerita novel yang nyeremin. 

Endingnya juga bikin perasaan ngenes.

Btw, kalau lo suka Nocturnal Animal, maka nonton A Single Man (kalau belum nonton) adalah wajib hukumnya, Tom Ford ini desainer dan cuma menyutradarai dua film tapi keduanya kampret dan dark.

Gw nonton ini lebih karena iming-iming transformasi dari body Gyllenhaal yang memerankan petinju *ketebak ya* Gw pikir ini cerita tentang petinju belaka, ternyata ini lebih ke redemption story sih kalau gw bilang. Emang ya, kalau belum gagal atau kehilangan, manusia emang masih disilaukan oleh berbagai hal; ngerasa yang paling, ngerasa punya ini-itu, ngerasa jagoan selalu. 

Eug masih penasaran, kalau dada muluz begini shaving apa waxing?
Pic from here 
Setelah kehilangan istrinya, segala harta benda, sampai hak asuh anaknya, Gyllenhaal akhirnya berusaha untuk bangkit dan berubah. Ngono thok inti ceritanya, tapi tetap layak untuk ditonton. 


Di luar film di atas, kayaknya Brokeback Mountain dan Donnie Darko tuh jadi semacam film wajib tonton dari Gyllenhaal. Peran dese lumayan menantang di Brokeback Mountain,  di mana saat itu tahun 2005, dengan seting tahun 60-an dan mengangkat topik gay kan agak tricky juga ya, meski gw selalu yakin mereka nggak gay di film tersebut, entah biseks atau terbawa suasana *dibahassss*. Meski rating filmnya tinggi dengan berbagai puja-puji dan dese mendapat nominasi Oscar, tapi tipe film ini bukan favorit gw. 

Sedangkan Donnie Darko sendiri tuh kayaknya jadi titik balik di mana Jake bener-bener mendapat banyak perhatian dan komentar, 'Ih, ni lekong sesuatu deh!!' Secara selera, gw  lebih milih  Donnie Darko daripada Brokeback Mountain  meskipun muke gile nggak paham cerita Donnie Darko :)))).

Selain mumpuni berakting, doi pun ternyata mumpuni dalam hal tarik suara, bahkan Mindy Patinkin sebagai pemeran asli George mengakui hal itu. Nggak heran sih ya kalau ngeliat latihan dia dari video ini.


Okelah, gw mau latihan vokal dulu, siapa tahu besok-besok dapet peran broadway duet bersama Gyllenhaal *kalau halu jangan nanggung*

No comments:

Post a Comment