16 November 2016

Pelajaran Kali Ini

Hal-hal yang gw pelajari dari hobi gw buang waktu nonton video youtube dan gugling internet sana-sini.

***

If I got two offers, I would choose the movie and I would not be Ewan McGregor Today

Gw kalau suka sama aktor, pasti akan lebih banyak nonton interviewnya ketimbang filmnya. Selama ini, biasanya bisa suka sama aktor bukan karena aktingnya di film tapi karena nonton interviewnya, suka, lalu cek filmnya :)))). Gw suka banget Ewan McGregor.

Dia selalu bilang dia nggak happy sekolah dan pas dia berumur 15 atau 16 tahun ibunya bilang, ‘I have spoken to your dad, you can leave school if you want.’ Kedua orang tua Ewan adalah guru, makanya gw antara syok dan salut ketika mereka ngebolehin Ewan untuk keluar dari sekolah. Dari kecil ewan selalu pengen jadi aktor karena melihat pamannya yang juga seorang aktor. Pamannya dapet peran di original Star Wars, sebagai salah satu pilot jet tempur. 

Singkat cerita, Ewan drop out dan dengan bantuan pamannya lulus audisi sekolah drama di Skotlandia. Bantuan pamannya di sini coaching ya bok, bukan nepotisme biar bisa masuk sekolah drama. Selang beberapa tahun dia audisi untuk masuk sekolah drama di London. Diterima.

Ewan belum lulus ketika dia dapet dua tawaran audisi, yang satu untuk TV series dan yang satu lagi untuk film. Dua audisi di hari yang sama, di lokasi yang berlawanan di London. Ewan pengen banget dapet peran di film, bukan TV series. Ga lama setelah audisi, ternyata dia gagal di audisi film namun lolos untuk audisi TV series dengan bayaran 24000 pounds untuk 6 episodes tahun 1993 (dese pas dibilangin syok, reaksinya 'Can I phone my dad?'). Sampai sekarang dia masih merasa kecewa karena gagal audisi film tersebut padahal......*drum roll*  film tersebut ga jadi dibuat.


‘Film tersebut nggak jadi dibuat. Kalau saat itu Saya lolos kedua audisi tersebut, Saya pasti akan memilih film tersebut dan menolak peran di TV series dan mendapati film tersebut ga jadi dibuat. Saya pasti nggak akan jadi Saya yang hari ini.’

*btw, Ewan never finished school but he worked really hard on what he wanted (and had some luck as well)

Your dreams change and it’s ok

Ini merupakan kali kedua Conan ngasih commencement speech. Tipikal comedian ya, 65-80% speech isinya lawakan. Setelah puas ngelawak panjang lebar, baru dia menyisipkan nasehat-nasehat yang dirasa relevan. Sambil tetep ngelawak. Commencement speech yang dia sampaikan di Dartmouth dilakukan tahun 2011, selang 10-11 tahun dari Commencement speech yang sebelumnya dia kasih di Harvard. Kenapa selama itu? Karena setelah commencement speech di Harvard, dia merasa nggak ada lagi yang bisa dia bagi sama para fresh graduate ini, sampai akhirnya tahun 2011.

Dia punya track record panjang sebagai host talk show, sampai akhirnya dia berkonflik dengan host lain dan dia sebagai pihak yang kalah. Dari sudut pandang gw, pasti hal itu sangat mengecewakan ya, tapi pada saat dia kehilangan posisi sebagai host, dia bisa mengadakan tur komedi dan akhirnya punya talkshow sendiri. 

“It’s not easy, but if you accept your misfortune and handle it right, your perceived failure can become a catalyst for profound re-invention.” “Today I tell you that whether you fear it or not, disappointment will come. The beauty is that through disappointment you can gain clarity, and with clarity comes conviction and true originality."

Dia pun bilang kalau impian/goal/cita-cita bisa berubah dan itu bukan masalah. Ketika kita baru kuliah, kita punya bayangan sendiri akan apa yang mau kita lakukan setelahnya, tapi setelah dijalani, banyak hal yang nggak sesuai dan nggak pernah terpikirkan dan membuat cita-cita kita berubah. 
It’s ok. 


“Your path at 22 will not necessarily be your path at 32 or 42. One’s dream is constantly evolving, rising and falling, changing course.” “There is no greater cliché in a commencement address than ‘follow your dream.’ Well I am here to tell you that whatever you think your dream is now, it will probably change. And that’s okay.”


What I learned from taking a glimpse on French Film Festival

Gw lagi iseng liat daftar film di Festival Film Prancis sambil mikir mending nonton di festival ini atau nonton online via internet aja *pelit united*. Harapannya siapa tahu nemu film yang mencerahkan setelah kemarin nonton satu film di Festival Film German dan bisa ditebak, filmya drama surem, berdasar kisah nyata di era sehabis okupasi Nazi.

Eniwei, terus gw iseng gugling dua dari banyak film yang main di Festival Film Prancis ini. Lalu yang gw temukan adalah sutradara, seorang Moroccan descent, selain itu gw menemukan dua aktor, yang satu imigran Iran yang satunya turunan Senegal-Mauritania. Waw, betapa lingkungan sekitar emang penting dan salah satu faktor penentu bisa atau nggaknya kita maju. Lingkungan yang merit based dan orang-orangnya secara umum punya moral kompas yang masih jalan, (ga peduli turunan mana, agamanya apa, rasnya apa) bisa ngasih kesempatan untuk setiap orang buat maju. 

Gw jadi inget salah satu episode Last Week Tonight *fans berat John Oliver* tentang Refugee  Crisis di mana US yang aturan imigrasinya udah kayak celana jins gw, ketat abis dan patingpecotot, mau meperketat lagi aturannya dengan menambah proses screening untuk imigran yang masuk US. Oliver berargumen, kalau emang seseorang pure teroris, dia nggak akan mau ngambil jalan yang berliku dengan proses panjang sampai tahunan buat bisa sampi ke US. Banyak cara instan kalau emang tujuannnya mau neror, jadi buat apa dibikin semakin ribet aturan imigrasi ini. Oliver pun menambahkan harusnya US bisa belajar dari Prancis, negara yang kena teror bom bertubi-tubi tapi presidennya masih mau menerima sekian puluh ribu imigran sampai tahun depan.  Masih dengan gayanya Oliver yang khas dan tetep lho dia roasting 
François Hollande at his best :))).


No comments:

Post a Comment