Meskipun bukan penggemar berat museum, tapi ya nggak apa-apalah mengunjungi. Biar kalau ditanya udah mampir ke mana aja, jawaban gw bukan sekedar 'udah main ke mol anu, anu dan anu.' Mana pulak timingnya pas karena sedang diadakan 'In Memoriam LKY'. Ya, gw kan penasaran aja, beliau kan femeus abis sebagai founding father. Akhirnya pagi ini berangkat. Saking semangatnya, begitu sampai, museum belum buka, yaudah kami akhirnya muter-muter taman Fort Canning buat liat-liat...tombstone. Hyeuk.
Pagi-pagi, warungnya belum buka. |
Untung sih datang pagi karena pagi aja antriannya udah mengular dan pas siang-siang tambah edyannnn modyarrr antrian pas mau masuk arena 'In Memoriam LKY'. Area untuk pameran ini nggak terlalu besar kalau gw bilang. Ada chronological story tentang LKY, apa yang dilakukan, sekolah di mana (dese lulusan Hukum Cambridge ya ternyata *sembah*), sepak terjang di perpolitikan, dsb.
Awal-awal sih gw membaca dengan seksama tuh apa-apa yang ditampilin, tapi lama-lama aku bosan, mana pun ada majalah yang isinya sama dengan apa yang ditampilkan di ruang exhibition, nanti kan bisa di baca. Sebagai orang Indonesia yang butuh eksis di dunia maya, ya mending poto-poto aja. Cusss.
Foto LKY beserta bendera yang digunakan untuk menutupi peti matinya. |
Pagi-pagi, ini masih sepi. |
Terus gw muter-muter-muter sampai nyampe di bagian condolences board. Baca-baca ucapan belasungkawa dari rakyatnya kemudian tercenung. Itu cuma sebagian doang yang ditampilin, gw pun cuma baca sedikit soalnya udah ngembeng, I WANNA CRYYYYY....!!!!
Huaaaaa :'( |
Selain kisah sepak terjangnya LKY, ada pameran sikit barang-barang yang dipakai. Semacem briefcase yang dia pake untuk nyimpen dokumen dan segala surat-menyurat, wig, sampai jam hadiah buat dia yaitu Rolex Oyster Perpetual, catet. Hal lain yang bikin terharu adalah quote yang pernah dia ucapkan. Lebih mengharukan dari quote mengenai makna hidup dan self esteem yang berseliweran di Twitter. Yakali.
Akhir kata, semoga kita semua selalu bisa meneladani kehebatan beliau, meskipun ya jauh banget lah levelnya kalau ngebandingin diri sendiri sama LKY, heuuuu.
***
Setelah sesi LKY, mampirlah ke bagian lain dari exhibition. Ada bagian arkeologis, musik pop, SG-700, dan juga section tentang perempuan.
Pas bagian arkeologis gw rada-rada gimana gituh, ga tertarik pisan soalnya gw ngerasa ini negara kecil banget dan kayaknya nggak ada yang heboh semisal situs masa lampau atau artefak jaman baheula. Pun kulturnya juga tampak biasa aja ya, karena akarnya kan dari Melayu atau Cina gituh, kayaknya nggak kaya gitu loch. Yang ada malah nemu piring dari Maastricht. Kemudian,di bagian arkeologis ini ada satu barang yang dipamerkan berupa kerosene lantern alias lampu minyak tanah...ZZzzzZZZzzzz. Gw langsung inget, jaman gw SD, mbah gw kan tinggal di Banten, dan kami lumayan sering mudik. Saat itu kondisi di sana masih payah banget. Jalan super jeblok -boro-boro diaspal, pret-, lintah di mana-mana, dan belum ada listrik. Kalau malam penerangan ya pake petromak atau lampu tempel minyak tanah, dan di sini dijadiin barang pameran di section arkeologis. Yuk.
Di bagian musik pop gw pengen ketawa karena bodor aja liatnya. Tapi di satu sisi gw bangga, karena penyanyi kenamaan di mari banyaknya ya orang Melayu. Kursi pemerintahan dan sayentis boleh jadi dipegang oleh orang Cina, tapi soal nyanyi, Melayu masih juara *ambil mic* Nah, bodor aja kalau liat yang kayak gini.
Di bagian SG-700 menceritakan sejarahnya dari jaman dulu. Pernah disambangai oleh Kerajaan Majapahit juga ternyata, wowww. tapi bagian ini panjang dan banyak, terus ya seperti biasa, males-malesan dan berakhir popotoan. ZZzzzZZZzzzZz.
Apakah ini Rancho, Raju, dan Farhan??? |
aku mencari-cari gambar bang rhoma kok ga ada ya.. hihihi..
ReplyDelete